Firdiana Restu
Jumat, 22 Februari 2013
Senin, 18 Februari 2013
Tak Ada Gna Sesalku
Sungguh malam yang indahUdara segarpun menyejukkam hati
Bunyi semilir angin berhembus di telinga
Seakan memberi harapan,
Hidup kan senantiasa bahagia
Namun hatiku trasa sunyi, hampa
Ku hanya duduk terdiam di tengah sepi
Ku hanya dapat menalar,
Keputusanku mengakibatkan sesal amat dalam
Terpancar binar - binar kesedihan di pelupuk mata
Menggambarkan tangisan dalam hati
Dan hanya dapat melamun dan membayangkan
Senyuman manis yang dulu selalu kau berikan
Dan peluk hangat yang senantiasa menjadi kenangan
Namun dharma bakti ini pupus
Aku sudah berkecil hati
Mata rantai itu telah mati
Tak ada guna untuk disesali
Bunyi semilir angin berhembus di telinga
Seakan memberi harapan,
Hidup kan senantiasa bahagia
Namun hatiku trasa sunyi, hampa
Ku hanya duduk terdiam di tengah sepi
Ku hanya dapat menalar,
Keputusanku mengakibatkan sesal amat dalam
Terpancar binar - binar kesedihan di pelupuk mata
Menggambarkan tangisan dalam hati
Dan hanya dapat melamun dan membayangkan
Senyuman manis yang dulu selalu kau berikan
Dan peluk hangat yang senantiasa menjadi kenangan
Namun dharma bakti ini pupus
Aku sudah berkecil hati
Mata rantai itu telah mati
Tak ada guna untuk disesali
Kamis, 09 Agustus 2012
Langganan:
Postingan (Atom)